Halaman

Senin, 28 Mei 2012

PROFIL GIOVINCO : THE ATOMIC ANT

Jika anda tifosi Parma , tentu mengenal siapa dia. Ya benar, dia adalah Sebastian Giovinco. Pemain yang saat ini berusia 25 tahun telah menjadi pemain bertalenta hebat yang sangat berbahaya bagi lini belakang lawan. Pernah berposisi sebagai attacking midfielder dan second striker, ia dikaruniai skill olah bola , tendangan akurat, kecepatan yang mengagumkan, dan ditambah finishing yang tenang. Tak heran ia menjadi top skorer Parma musim 2011/2012. Karirnya tidak terjadi secara instan, namun membutuhkan perjuangan yang panjang. Ia dilahirkan di Turin, kemudian memulai berlatih sepakbola di akademi muda Juventus saat berusia 9 tahun bersama adiknya , Giuseppe Giovinco. 

Gio di Primavera
Skillnya telah terlihat dari kecil. Penampilannya selalu impresif bersama tim muda Juventus. Staminanya juga termasuk di atas rata2 pemain sebayanya. Selama 9 tahun ia mengasah bakat dengan baik. Hingga di tahun 2005-2006 ia bersama timnya Juventus Primavera berhasil menjuarai Liga Primavera, Coppa Italia dan Supercoppa Italia Primavera.

Di 12 Mei 2007 ia memulai debutnya di Serie B bersama Juventus dan berhasil memukul Bologna 1-0. Selang 2 bulan , ia dipinjamkan ke Empoli agar siap menjadi starting line up. Penampilannya di Serie A tidak mujur karena Empoli terdegradasi ke Serie B. Meski begitu ia sempat mencetak 6 gol dan 4 assist untuk Empoli dan menjadi perhatian media massa karena penampilannya yang ciamik.

Gio saat memperkuat Empoli
Juni 2008 ia dipanggil kembali oleh Juventus. Ia kembali menjadi pemain cadangan hingga di bulan September mendapat kesempatan turun. Kesempatan ini pun tak disia siakan dengan umpan matang yang ia sodorkan ke Amauri untuk membuat satu-satunya Gol melawan Catania. Karena pergantian pelatih dan pola permainan, ia tak kunjung mendapat tempat utama. Hingga April 2009 ia harus beristirahat karena cedera lutut.

Di sinilah manajemen Parma melihat peluang manis. Parma mulai mendekati agen Giovinco. Sampai di Agustus 2010, Parma berhasil meminjamnya dari Juventus dengan opsi setengah kepemilikannya bisa didapat oleh Parma.

Giovinco menemukan jalan yang tepat di sini. Parma menjadikannya tumpuan serangan. 12 September 2010 ia menciptakan gol pertamanya buat Parma melalui free kick. Fans Parma pun mengelu-elukannya saat Parma berhasil membantai Juventus di kandangnya sendiri 1-4. Ia mencetak 2 gol di pertandingan itu.

Ia mengakhiri 2010/2011 dengan 32  penampilan 7 gol dan 6 assist bersama Parma.

Tanpa pikir panjang, Ghirardi akhirnya membeli separuh hak kepemilikan Gio seharga 3 juta dolar.

Dan tentunya kita semua tahu betapa briliannya ia menjadi second striker di musim 2011/2012 bersama Parma. Postur kecil (164 cm) namun berkecepatan dan tekhnik tinggi membuatnya dijuluki "The Atomic Ant". Ia mencetak 15 gol dan membawa Parma menang 7 kali beruntun.

Sang pelatih Roberto Donadoni pun memujinya: "Dia adalah pemain dengan kualitas yang absolut. Saya berterima kasih telah diberi kesempatan untuk melatihnya. Dia benar2 membuat perkembangan yang signifikan, bahkan dapat menjadi lebih baik di masa mendatang. Anda belum bisa menilai bahwa ini adalah kemampuan maksimalnya. Teman2 setim juga layak mendapat apresiasi karena turut membantu peningkatan performa Gio, karena telah menempatkannya pada posisi di mana ia dapat memberi yang terbaik bagi Parma."

Alhasil harganya melonjak di bursa transfer pemain. Dan berbagai klub berusaha mendapatkannya. Manchester City, Barcelona, PSG, dan Rubin Kazan mencoba untuk mendapatkan jasanya. Dan tim nasional Italia di bawah asuhan Cesare Prandelli pun memanggilnya untuk berlaga di Euro 2012. Hal yang tak ia dapatkan di musim suramnya dulu bersama Juventus.

Ghirardi berucap: " Ia berhak dihargai seperti Javier Pastore dan Alexis Sanchez saat dtransfer keluar. Javier Pastore dibeli PSG dengan harga 43 juta euro dari Palermo. Dan Sanchez dibeli Barcelona dari Udinese seharga 37,5 juta euro. Jadi Gio berharga 40 juta euro." Wah fantastis! Dari harga 3 juta euro melonjak menjadi 40 juta dalam waktu setahun! 


Memang hebat daya magis Seba bagi Parma! Di tengah ketidakpastian mendapat posisi utama bila ia kembali ke Juventus, Giovinco masih bimbang untuk bertahan di Parma musim depan. Padahal semestinya ia melihat bahwa dengan bertahan di Parma maka peluang di masa depan akan lebih terbuka.

1 komentar:

  1. Wah penampilannya Giovinco bener-bener lugu ye hahahahaha...

    Posturnya lebih pendek dari ane...tapi kok ane kalo maen bola gak bisa secepet dan sekuat dia ya staminanya...ckckck

    BalasHapus