Halaman

Jumat, 14 September 2012

JELANG LAGA NAPOLI VS PARMA

ULASAN PRE MATCH NAPOLI VS PARMA

Memasuki pekan ketiga, setelah rehat seminggu dari aktivitas laga Serie A, Lega Calcio kembali menggelar Laga Penting bagi Parma. Hari Minggu 16 September pukul 20.00 WIB di Stadion San Paolo, Napoli, Italia. Setelah sebelumnya Parma berhasil menaklukkan Chievo di Ennio Tardini dengan skor 2-0, maka kali ini, Parma harus kembali berhadapan dengan jajaran tim elit musim lalu yang menjadi langganan kompetisi Eropa beberapa tahun terakhir. Mereka adalah Napoli.

Napoli menyambut pertandingan ini dengan mental kuat setelah berhasil mengalahkan Palermo dan Fiorentina di laga sebelumnya. Pelatih Walter Mazzari datang dengan kekuatan penuh. Konsentrasi yang terpecah ke Liga Eropa tidak dianggap sebagai permasalahan berarti. Laga menjelang lawan AIK, Klub lawan mereka di Liga Eropa membuat Mazzari harus berhitung mengatur formasi pilihannya. Pemain kunci seperti Cavani, Pandev, Hamsik, Inler, Behrami, dan Zuniga pun akan dapat tampil di laga ini.

Andalan Napoli di lini depan, Cavani.
Sebaliknya, Parma sepertinya harus turun tanpa Biabiany dan Amauri. Keduanya masih terbelit masalah cedera. Namun amunisi baru yang datang kembali ke Parma, yakni Marco Marchionni, diharapkan mampu mengisi kekosongan lini kanan yang ditinggalkan sementara oleh Biabiany.


SEMANGAT BERAPI-API

Kedua tim dijamin akan bertarung sengit, terutama di lini tengah. Karena sama-sama menerapkan pola lima pemain tengah, maka konfrontasi di lini tengah tidak akan terhindarkan. Peran lini tengah yang dominan mulai ditampakkan Parma di pekan kedua menjamu Chievo. Hadirnya kembali Galloppa, mulai padunya Valdes, Parolo, Gobbi, dan permainan atraktif Biabiany mampu meredam kolektivitas yang diberikan Hetemaj dkk.

Semangat Parma saat ini sedang berapi-api karena musim lalu, Napoli pernah mereka kalahkan di Stadion San Paolo. Saat itu Gobbi berhasil memecahkan pertahanan rapat Napoli dengan umpan 1-2 dengan Floccari. Kemudian, kerja sama kolektif pemain tengah Parma diakhiri dengan umpan terukur ke sisi kanan gawang Napoli oleh Giovinco dan disambut oleh sliding kick Modesto dan terjadi gol. Momen tak terlupakan di San paolo itu berharap dapat terulang lagi minggu ini.

Sementara Napoli pun pasti ingat bagaimana mereka dipermalukan Parma di kandang sendiri musim lalu. Semangat untuk membalikkan keadaan menjadi berlipat-lipat setelah mereka berhasil menang di dua pertandingan awal. Sehingga kans untuk terus bersaing ketat dengan Juventus sebagai pemimpin klasemen sementara harus dipenuhi.

STRATEGI ONE-TWO

Umpan one two cantik dengan tumit yang diperagakan Floccari musim lalu di San Paolo yang berujung gol bagi Parma lewat kaki Gobbi adalah contoh nyata bahwa kecepatan dan permainan dari kaki ke kaki dengan jarak pendek mesti kembali dikerahkan Parma untuk meladeni Napoli.

Massimo Gobbi, andalan lini kiri Parma, membawa memori indah versus Napoli
Mungkin kita teringat dengan Gol yang diciptakan Ninis dan dibuat dengan assist Ninis kepada Mitroglou di Pra Piala Dunia 2014 saat Yunani bertemu dengan Lithuania beberapa hari lalu. Saat itu, umpan matang dari kaki ke kaki cantik pemain Yunani mampu memborbardir pertahanan Lithuania. Dan Assist Ninis pun dilakukan dengan umpan one-two kepada Mitroglou.

Permainan One-Two Ninis menjadi inspirasi
Jika ditarik kesamaan pada keduanya, maka kemungkinan Donadoni akan menurunkan Ninis dan diplot sebagai aktor untuk kepentingan memborbardir pertahanan Napoli minggu ini. Atau, paling tidak jika Ninis tidak diturunkan, Parma akan memperkaya serangan dengan strategi ini. Serta memanfaatkan kelemahan sisi kanan Napoli seperti musim lalu. Maggio dan Campagnaro akan menghadapi serbuan Lucarelli dan Gobbi.

AWASI HAMSIK DAN ZUNIGA

Salah satu penyebab kekalahan Parma menghadapi Juventus di pekan pertama adalah tidak melakukan pengawasan ketat terhadap Asamoah. Pemain yang baru ditransfer dari Udinese ini berhasil menyusuri sayap kanan Parma yang saat itu dikawal oleh Rosi. Namun kelincahan dan power Asamoah tak mampu diimbangi Rosi sampai membuahkan gol lewat sontekan Lichsteiner.

Zuniga, berpotensi mengobrak abrik sisi kanan Parma
Sama halnya dengan Asamoah, sadar sisi kanan Parma masih rentan ditembus, Zuniga bisa berpotensi menjadi pemain yang membahayakan Parma. Pemain yang memiliki kemampuan mempertahankan bola dengan baik, penetrasi, kecepatan dan tendangan jarak jauh yang mematikan ini layak menjadi orang yang harus dimarking seketat mungkin.

Belajar dari kegagalan melawan Juventus, maka tak lepas dari kegagalan mematahkan umpan matang Pirlo kala itu. Dan saat menghadapi Napoli , Parma harus bersiaga dengan sosok yang lebih muda namun punya peran serupa Pirlo yakni Marek Hamsik. Ia akan menjadi bagian mematikan Napoli. Anak muda ini sangat on fire dua laga sebelumnya. Percaya dirinya pun semakin menjadi-jadi. Hal ini mesti disiasati Mister Donadoni.
Hamsik. Tak boleh dibiarkan berkeliaran
PRAKIRAAN STARTING LINE UP KEDUA KESEBELASAN

Berikut Perkiraan Starting Line Up Napoli:


Pelatih Mazzari tetap memakai formasi 3-5-1-1 andalannya. Miguel Britos, sang defender Uruguay bisa jadi menggantikan Aronica di sisi kiri pertahanan Napoli. Sementara Dzemaili kemungkinan dijadikan starter, mengingat Behrami dipersiapkan untuk Liga Eropa melawan AIK. Selebihnya, merupakan formasi andalan Mazzari.

Starting Line Up Parma:


Kemungkinan absennya Biabiany dan Amauri membuat formasi Parma kekurangan pemain berbahayanya. Namun tentunya Mister Donadoni telah mengantisipasi kelemahan tersebut. Direkrutnya pemain kawakan Marco Marchionni diharap mampu membawa semangat baru bagi tim. Terutama melapis sayap kanan Parma yang belum maksimal dengan kehadiran Rosi. Kita berharap banyak pada pemain dengan jam terbang internasional macam Pabon dan Ninis untuk memberi warna bagi Parma di laga ini. Dan semoga Parma dapat mengulangi musim lalu memetik tiga poin di San Paolo.

KEPEMIMPINAN WASIT

Mulai saat ini, kita harus mencermati wasit pemimpin pertandingan. Tak pelak ia lah yang menentukan hasil akhir sebuah pertandingan sepakbola. Keputusannya bisa mengalahkan sebelas orang pemain yang sedang berlaga. Oleh karenanya berikut adalah Profil Singkat Andrea Gervasoni:

Lihat bagaimana wasit ini mengkartu merah sekaligus dua pemain: Totti dari Roma dan Olivera dari Lecce, 2010

Wasit pertandingan Napoli vs Parma adalah Andrea Gervasoni dari Mantova. Wasit berusia 37 tahun yg telah memimpin 79 pertandingan di Serie A dan 37 Serie B. Menyajikan 54 laga utk kemenangan tuan rumah, 20 laga utk kmenangan pelawat, 42 laga seri. Mengeluarkan 567 kartu kuning (4-5 kartu per laga) dan 40 kartu merah (1 setiap 3 laga). 3731 pelanggaran divalidasi (32 per partai). Semoga ia menjadi wasit yang adil di pertandingan nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar