Dunia persepakbolaan Italia kembali diguncang isu tak sedap. Belum pulih
luka skandal calciopoli yang meluluhlantakkan kehormatan sepak bola
Italia, kini Negeri Pizza tersebut kembali diterpa isu serupa tapi tak
sama, skandal judi.
Sebenarnya permasalahannya terletak pada keuntungan yang didapat oleh bandar judi. Dengan melakukan pengaturan skor, maka sedianya jumlah taruhan menjadi komoditas yang menguntungkan bandar judi. Alhasil dibuatlah segala cara agar tujuan tersebut tercapai dengan perhitungan cermat terhadap hasil akhir pertandingan, maka keuntungan terbesar akan jatuh ke tangan mafia bandar judi.
Berbeda dengan skandal calciopoli 2006 lalu yang hanya melibatkan jaringan mafia Italia dan banyak melibatkan klub Serie B, skandal kali ini ternyata berafiliasi dengan jaringan mafia internasional. Skandal ini terbongkar ketika Wilson Raj, seorang warga Singapura keturunan India, ditangkap oleh Kepolisian Finlandia, Februari lalu akibat pengaturan skor di persepakbolaan Finlandia. Wilson Raj saat ini mendekam di penjara Finlandia akibat perbuatan itu.
Hasil investigasi menyeluruh terhadap kasus Raj ini kemudian memunculkan nama warga negara Singapura, Tan Seet Eng yang diklaim sebagai “Singapore leader”. Tan Seet Eng disinyalir sebagai penyandang dana utama skandal pengaturan skor di Serie A, Serie B, serta beberapa pertandingan sepak bola internasional lainnya, seperti Nigeria versus Argentina dan Bahrain versus Togo. Nama Tan Seet Eng itu pun juga ditemui di dalam direktori telepon genggam Raj dan 50 warga negara Singapura lainnya.
Tan Seet Eng, yang kerap disebut dan diyakini sebagai otak dari skandal pengaturan skor yang dijalankan oleh sindikat kriminal Asia Tenggara. Ekspansi skandal pria 47 tahun itu ternyata tidak sebatas di Italia saja. Berdasarkan hasil investigasi, ekspansi skandal yang dilakukan oleh Tan Eeng Set ternyata menembus Finlandia, negara-negara di kawasan Baltik, Afrika, China, dan Amerika Selatan. Interpol memperkirakan keuntungan bersih bisnis kotor Tan Eeng Set dapat mencapai 90 miliar Dollar Amerika Serikat per tahun alias Rp 841, 121 triliun. Fantastis!
Berdasarkan keterangan Tribunnews, Kasus pengaturan skor itu diduga melibatkan dua pemain sepak bola ternama Italia dan lima warga Hongaria yang merupakan anak buah Tan Eng Seet. Kapten Lazio, Stefano Mauri, telah ditahan polisi untuk selanjutnya akan dimintai keterangan oleh Pengadilan Wilayah Cremona mengenai kasus Calcioscommesse. Selain Mauri, nama tenar lain yang ikut ditahan adalah mantan pemain Genoa, Omar Milanetto.Berdasarkan laporan La Stampa, Mauri dan Milanetto dikenai tuduhan terlibat dengan organisasi kriminal yang bertujuan untuk melakukan penipuan olah raga.Penyidik menduga, Kedua pemain itu telah mengatur hasil akhir sebuah laga dengan menerima imbalan uang dalam jumlah tertentu. Selain Mauri dan Milanetto, lima warga Hungaria juga ikut ditahan. Lima orang ini kaki Tan Eng Seet, yang sudah diincar sejak Desember 2011.Kelompok Hungaria ini adalah grup mafia baru menggantikan kelompok sebelumnya yang telah ditangkap oleh pihak kepolisian karena memanipulasi pertandingan sepak bola di Italia.
Penyidik masih menyimpan nama lain yang diduga terlibat dalam kejahatan ini dan hanya tinggal menunggu waktu saja untuk ditahan. Jika Mauri terbukti bersalah, Lazio bisa terkena imbas pengurangan
poin di Serie A. Posisi Gli Aquilotti di Liga Europa musim depan akan
digantikan rival sekota, AS Roma.
Beruntung pemain Parma sejauh ini tidak ada yang diduga terlibat dalam pengaturan skor seperti ini. Dan semoga sepakbola Italia akan menjadi lebih baik dan lebih aman ke depannya. Tidak berada dalam genggaman para mafia pengatur skor yang dapat merusak citra dan menodai fairplay.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar