Sabtu, 02 Juni 2012

KABAR TRANSFER PARMA (3)

Bursa transfer Liga Italia Serie A semakin menghangat di tengah isu Calcioscommesse yang santer. Begitu pun manajemen Parma yang tengah membidik beberapa pemain untuk menempati pos-pos penting di musim depan . Berikut adalah detail yang kami kumpulkan hingga awal Juni:

Facundo Parra
Adalah Facundo Parra, pemain Argentina berusia 26 tahun yang saat ini memperkuat Independiente, menjadi bidikan Parma selanjutnya. Setelah Jeremy Perbet yang tenggat waktu negosiasinya hanya tinggal satu minggu lagi dan belum juga menemui kesepakatan. Facundo Parra merupakan penyerang yang cukup menjanjikan, dengan tinggi badan 184 cm ia telah mencetak 23 gol dari 78 kali penampilannya bersama Independiente. Meskipun bukan rekor yang fantastis, namun dengan gaya permainan Parma saat ini, Manajemen menganggapnya pantas dibeli. Parma telah menawarkan harga 1,5 juta euro untuk mendapatkannya. 

Juan Jesus
Setelah sukses dengan peminjaman Jonathan dari inter Milan musim lalu, kali ini Parma dikabarkan akan meminjam satu lagi pemain Inter Milan. Dia adalah Juan Jesus. Pemain Brazil berusia 20 tahun dan bertinggi badan 186 cm yang berposisi sebagai bek tengah ini memang terancam tidak mendapat tempat setelah Inter Milan berencana membeli Julian Velazquez dari Independiente.



Emmanuel Baffour
Parma kembali menyatakan ketertarikan terhadap Striker Ghana Emmanuel Baffour, berusia 23 tahun, yang telah mencetak 21 goal di Liga Primera Ghana bersama klub New Edubiase United. Striker berpostur 182 cm menjadi top skorer liga Ghana  dan pernah dipanggil ke tim nasional Ghana di tahun 2010. Dilihat dari performanya, pemain ni cukup menjanjikan, mengingat pemain Ghana lainnya yaitu Mariga dan Addae tidak kesulitan beradaptasi di Italia.Parma harus bersaing dengan Sevilla, Genk, Bolton, Standar Liege dan Bursaspor.
 
Luca Rigoni
Nama baru pemain bidikan untuk lini tengah Parma, Luca  Rigoni (27) yang saat ini bermain untuk Chievo, Menurut rumor yang dilaporkan oleh Tuttomercatoweb.com, mantan pesepakbola Vicenza ini dibidik juga oleh Torino, yang baru promosi ke Serie A dan Fiorentina. Luca Rigoni saat ii masih terikat kontrak hingga 2015 dengan Chievo. Pemain bertinggi 185 cm ini kemungkinan akan diplot sebagai pelapis Galoppa di lini tengah Parma. Menurut Gazzetta dello Sport kemarin, Parma mengajukan penawaran membeli Jaime Valdes (31) (dari Sporting Lisbon) dan tenggat waktu negosiasi transfer hampir habis bagi striker Jeremy Perbet (27): minggu depan akan diadakan pertemuan antara Parma, Monaco dan Mons . Sementara itu Gonzalo Mastriani dan Alvaro Ampuero yang telah disebutkan di info Calciomercato sebelumnya, dikatakan telah berhasil mencapai kesepakatan harga. Namun belum ada publikasi resmi berapa besarannya.
Stefanos Kapino
Tidak berhenti minat Parma  terhadap Penjaga Gawang, kali ini Parma serius mengadakan penjajakan dengan Kiper muda Panathinaikos yang juga membela Yunani-U19, Stefanos Kapino. Parma mengutus pencari bakat untuk mengamati penampilannya di Yunani-U19 vs Denmark U-19.

Pertemuan di Paris membahas kemungkinan transfer Giovinco (25) dan Borini (21) antara Ancelotti dan Leonardi, berujung pada keputusan PSG menawarkan 35 juta euro untuk separuh hak milik kedua pemain tersebut. Parma mempertimbangkan negosiasi dan akan mengambil keputusan paling cepat pekan depan atau sesudah Euro 2012. Selanjutnya pihak PSG akan bertemu dengan Juventus dan Roma untuk bernegosiasi terhadap separuh hak milik sisanya.

Cristian Cueva
Pietro Leonardi dan Antonello Preiti sebagai manajer Parma tengah berada di Amerika Selatan, mereka saat ini sedang mengamati pemain muda Peru, Cristian Cueva (20). Pemain bertinggi badan 169 cm dengan gaya permainan atraktif yang saat ini berposisi sebagai gelandang tengah Universidad San Martin, juga diincar oleh Udinese dan Catania.

Marco Parolo (27) pemain Italia yang saat ini membela Cesena, berdasarkan Gazetta dello Sport, sedang diincar oleh Parma. Akhir pekan ini utusan dari Parma akan berkunjung ke Cesena dan bertemu dengan pemain ini. Pemain bertinggi 186 cm dengan keistimewaan dapat menggunakan kedua kaki sama baiknya ini, sukses menyuguhkan penampilan yang konsisten sepanjang musim.

Stefan Ristovski
Beberapa pemain yang dipinjamkan ke klub lain menunjukkan perkembangan yang signifikan. Di antaranya adalah Stefan Ristovski (20), Bek kanan kelahiran Macedonia yang menjadi bentang kokoh di Frosinone. Ia dinilai bermain penuh determinasi, sehingga membawa Frosinone bertahan di Prima Divisione-B Italia. Musim depan diperkirakan ia akan kembali ke Serie A karena Parma akan menarik kembali ia dari Frosinone. Begitupun Gianluca Lapadula (22) dan Alessandro de Vitis (20) yang berposisi sebagai pemain tengah. Masing-masing telah dipinjamkan di San Marino dan Modena dan menyuguhkan penampilan apik di sana.



Nicolas Lodeiro (23), pemain berkebangsaan Uruguay berpostur 173 cm yang berposisi sebagai pemain tengah Ajax Amsterdam tengah didekati Parma. Selain Parma, Chievo dan Udinese juga mendekatinya.

Lodei
Pagi tadi manajemen Parma menyatakan tidak akan menjual Gabriel Paletta ke klub manapun karena merupakan bagian vital dalam peroleh sukses musim lalu. Setelah menolak 8 juta euro dari Stuttgart, manajemen berpendapat bahwa sulit mencari sosok pengganti Paletta.

Geliat bursa transfer yang berubah-ubah dan menyajikan kejutan, cukup menarik kita ikuti. Semoga pekan depan kita mendengar bahwa berita ini bukan hanya sekedar rumor, namun menjadi kenyataan.

Semoga musim depan kita melihat Pasukan Parma yang lebih hebat dari musim ini. Forza Parma!!!

Jumat, 01 Juni 2012

BEAUTIFUL FOOTBALL ?

Selamat Sore para fans Parma Indonesia! Apa kabar anda hari ini? Semoga sehat dan dapat berfikir dengan baik. Karena kemerdekaan berfikir adalah hak asasi manusia. Apa yang kita fikirkan adalah rahasia kita dan tuhan. Ia bersentuhan langsung dengan privelege setiap orang. 
Dari berbagai kejadian yang menimpa dunia sepakbola, mungkin kita tidak boleh lupa bahwa ada satu kejadian yang membuat saya berfikir panjang. 

Berita itu terjadi pada awal Agustus 2011 di mana Pemain Sporting Gijon berusia 24 tahun, Javi Poves, secara mengejutkan mengumumkan pensiun dini dan meninggalkan dunia sepak bola. Tak hanya pensiun, Poves juga mengembalikan gaji dan kunci mobil yang diterimanya sebagai bonus sponsor pada Sporting Gijon. Poves tidak pensiun karena cedera, dia mengaku meninggalkan sepak bola karena merasa olah raga tersebut telah dikuasai oleh uang ketika orang di sekeliling mereka sedang mengalami kesusahan. "Lebih banyak anda tahu tentang sepak bola, anda akan tahu bahwa itu semua hanya tentang uang, itu semua busuk dan menghilangkan antusias anda," kata Poves kepada harian Spanyol, ABC.
Baru-baru ini hal tersebut menjadi kenyataan di mana skandal judi mencuat di Serie A Italia. Benar-benar sesuai dengan apa yang dikatakan Javi Poves. Sepakbola telah dikuasai oleh uang. Bahkan skor pertandingan pun bisa diatur oleh uang.
Di samping itu, kita pun prihatin dengan budaya kekerasan yang menghantui dunia persepakbolaan Italia. Mungkin kita masih ingat Februari 2007, kejadian yang menewaskan seorang polisi bernama Filippo Raciti, 38, tewas terkena ledakan kembang api saat menjaga pertandingan Liga Seri-A antara Catania dan Palermo. Raciti merupakan korban ke 13 yang tewas di seputar stadion di Italia sejak 1962. Peristiwa terakhir terjadi pada 1995, saat seorang pendukung klub Genoa tewas ditikam, menjelang pertandingan menghadapi AC Milan.Pertandingan itu pun rusuh akibat perkelahian antar suporter. Kerusuhan yang terjadi setelah derby Sisilia antara Catania dan Palermo itu menyebabkan ratusan orang luka-luka. 

Dan kejadian April 2012 lalu di mana Ultras Genoa menuntut para pemain menanggalkan jersey mereka karena dinilai tidak layak memakainya. Peristiwa terjadi pada menit ke-53 ketika kerumuman suporter menghentikan pertandingan dengan melemparkan kembang api dan memanjat ke terowongan pemain.Dalam pertandingan yang berakhir dengan kekalahan 4-1 yang diterima Genoa dari tamunya, Siena sempat terjadi skors pertandingan selama 40 menit menyusul marahnya Ultras (suporter garis keras) Genoa. Potret seperti ini juga ada di bangsa kita. Artinya budaya kekerasan sepertinya harus benar-benar diberangus dengan Undang Undang Olahraga yang mengikat kuat Klub Sepakbola dan Suporternya. Kita mendambakan tontonan sepakbola yang menarik dan kaya hiburan. bukan kaya akan adegan kekerasan dan suap menyuap menggunakan uang.

Saya terenyuh dengan lagu Maher Zain yang sarat akan makna persatuan. Uniti!!!. Makna solidaritas dan anti kekerasan. Sudah sepantasnya kita bergandengan tangan merangkul sesama penikmat sepakbola untuk menciptakan budaya anti kekerasan dan pengaturan skor. Lagu tersebut berjudul "Hold My Hand".



Meskipun saya tidak tahu dia penggemar sepakbola atau bukan, setidaknya lirik pada lagunya benar-benar menginspirasi saya tentang perlunya semangat bersatu.Semangat menghilangkan budaya kekerasan sesama kita. "We don't see that we keep hurting each other now, All we do is just fight" Mungkin kita tak menyadari hal ini buruk, namun budaya ini dapat mengganggu citra persepakbolaan Italia. "So I'm always gonna be your neighbor , We cannot hide, we can't deny, That we're always gonna be neighbors" Bahwa kita bertetangga, meski membela bendera klub berbeda. Kita sama-sama mencintai Sepakbola. Bersatulah para suporter, dan ciptakan kenyamanan. Murnikan kembali citra sepakbola yang fairplay! Kemudian saya mengambil bait terakhir : "So hold my hand
There are many ways to do it right ,Hold my hand, Turn around and see what have left behind, Hold my hand my friend, We can save the good spirit of me and you, For another chance, And let's pray for a beautiful world, A beautiful world I share with you"

A Beautiful World Of Football >>>>>> Forza FC Parma and Parmagiani Indonesia !!!

MENGINTIP CALON LAWAN BARU (1)

Finish di urutan ke-8 Musim 2011-2012 ditambah rekor baru 7 kemenangan beruntun adalah prestasi yang cukup membanggakan. Sementara nasib yang malang justru menimpa Novara, Cesena dan Lecce yang harus terdegradasi ke Serie B. Namun, musim depan menjadi tantangan bagi manajemen klub untuk mempertahankan torehan prestasi ini. Oleh karenanya, ada baiknya kita mengenal Calon Lawan baru di Serie A musim depan. Mereka adalah 2 klub peringkat teratas Serie B dan 1 klub hasil play off peringkat 3 s.d. 6 Serie B. Promosi dua klub Serie B sudah pasti didapat Pescara dan Torino, sedangkan laga play off baru memasuki tahap semifinal.

Delfino Pescara 1936

Adalah Klub yang baru 6 kali menjejakkan kakinya di Serie A. Terakhir di musim 1992-93 sebelum musim depan kembali mendapat kesempatan serupa. Raihan posisi pertama justru didapat di minggu-minggu jelang akhir musim. Pelatih asal Ceko, Zdenek Zeman yang sangat berpengalaman di Liga Italia berhasil menerapkan pola permainan menyerangnya. Pescara berhasil mencetak rekor gol kandang dengan membantai Vicenza 6-0 dan di tandang dengan membantai Padova 0-6. Beberapa bintang lapangannya adalah pemain pinjaman, seperti Ciro Immobile (Juventus), Moussa Kone (Atalanta) dan Lorenzo Insigne (Napoli). Pescara sempat terbenam di Lega Pro Prima Division. Mereka terdegradasi menyusul krisis keuangan. Musim 2007/08 hingga dua tahun kemudian, mereka berjuang dan akhirnya sang allenatore Eusebio Di Francesco membawa Pescara kembali ke Serie B. Tak pantang menyerah hingga menit akhir merupakan ciri khas permainan Pescara. Pencetak Gol terbanyak bagi Pescara di Liga musim lalu adalah Ciro Immobile dengan 28 Gol. Pemain pinjaman dari Juventus ini memang mendapat perhatian dari berbagai klub Eropa. Bintang lapangan lainnya adalah Marco Verratti yang merupakan pemain muda italia berusia 19 tahun, saat ini tengah diincar West Ham United.

Memakai formasi 4-3-3, Pescara menjadi kompetitor baru di Serie A. Berikut adalah starting line-upnya:
PESCARA (4-3-3): 
Anania
Zanon, Brosco, Capuano, Bocchetti
Kone, Verratti, Cascione
Sansovini, Immobile, Insigne
Allenatore: Zdenek Zeman.

Torino FC  

Memperoleh peringkat kedua di Serie B adalah hasil dari perjuangan berat bagi Torino. Mereka seringkail turun naik Serie A dan B. Mengingat kembali di musim 2004/05 mereka tertahan di Serie B karena krisis keuangan. Alhasil pemain-pemain terbaik mereka seperti Mudingayi, Acquafresca, Balzaretti, Comotto, Mantovani dan Quagliarella harus rela diterbangkan ke klub lain.

Musim depan kita dapat melihat kembali Derby della Molle yang akan mempertemukan Torino dengan rival sekotanya Juventus. Menambah koleksi Derby di Serie A musim depan.

Top Scorer Torino, Mirko Atenucci dan Rolando Bianchi adalah duet yang bukan hanya menjadi goal getter namun juga pengumpan yang baik. Di bawah asuhan Giampiero Ventura, pelatih berusia 64 tahun, Torino mampu menyamai poin Pescara. Namun kalah rekor head to head dan selisih goal dari Pescara. Torino sempat mencetak rekor gol kandang dengan memukul Gubbio 6-0. Musim depan mereka bisa menjadi tim kuda hitam mengingat pengalaman di Serie A terdahulu.  Berikut adalah Starting line-upnya:
TORINO FC(4-3-3): 
Gomis
 D'Ambrosio, Darmian, Pratali, Masiello
Iori, Suciu, De Feudis
Verdi, Antenucci, Sgrigna
Allenatore: Ventura.

Peringkat ketiga ditentukan lewat ajang Play Off peringkat 3 s.d. 6 yang dihuni oleh Sassuolo, Sampdoria, Varese dan Verona.

Di semifinal yang ditentukan secara agregat, Sampdoria berhadapan dengan Sassuolo dan Verona berhadapan dengan Varese. Untuk kemudian pemenang laga semifinal secara agregat, akan saling berhadapan untuk menentukan pemenang play off yang juga ditentukan secara agregat kandang dan tandang. Beberapa pekan ke depan kita akan tahu siapa yang mendampingi Pescara dan Torino. Siapa yang anda jagokan?

Published with Blogger-droid v2.0.4

TIM USIA MUDA MASA DEPAN PARMA

Keruntuhan dinasti Parmalat menjadi pelajaran berharga bagi Parma untuk membangkitkan kualitas tim sepakbolanya dari akar rumput. Adalah pemain usia muda yang harusnya menjadi pusat perhatian. Pengadaan kompetisi usia muda dan pengembangan sekolah sepakbola serta upgrade fasilitas olahraga di Collechio menjadi hal wajib untuk menjamin keberlanjutan tim terbaik Parma di masa depan. Tentunya kita sama-sama menginginkan jebolan tim muda Parma menjadi pemain ternama di dunia. Seperti pencapaian Gianluigi Buffon saat ini atau bahkan lebih baik darinya.

Beberapa pemain muda Parma saat ini patut dibanggakan karena berstatus sebagai pemain tim nasional negaranya masing-masing:


Danilo Pereira , 20 tahun, DM, membela timnas Portugal U20.

Rolf Feltscher, 21 tahun, RCB, membela timnas Venezuela.

Fabio Nunes, 19 tahun, FW, membela Portugal U20.

Godfred Adofo, 19 tahun, CM, membela Ghana U-20.

Bright Addae, 19 tahun, CM, membela Ghana.

Alberto Cerri , 16 tahun, FW, membela Italia U-17.

Mereka harus sering diturunkan sebagai starting line up dalam atmosfer kompetisi yang ketat agar pengalaman bermain mereka terasah dengan baik. Tak ada salahnya mempercayakan pada anak-anak muda ini satu tempat utama. Atau meminjamkannya ke Klub lain yang menggaransi mereka memperoleh posisi sebagai starter.

Fauzto Pizzi, kepala pelatih tim usia muda ( rata2 < 23 tahun ) mengatakan bahwa prospek pemain usia muda jebolan Parma cukup menjanjikan melihat talenta yang mereka punya, di mana mereka mampu bersaing dengan tim muda lain di beberapa turnamen baru-baru ini, termasuk di Turnamen Torneo Motori


Suatu saat kita akan melihat Parma menelurkan pemain-pemain terbaik layaknya Sporting Lisbon yang berhasil menelurkan Luis Figo dan Cristiano Ronaldo, megabintang Portugal dengan talenta yang luar biasa dan mampu menyuguhkan permainan terbaik yang memukau mata para penikmat sepakbola. Semoga harapan ini menjadi kenyataan. FORZA PARMA!

Published with Blogger-droid v2.0.4

Kamis, 31 Mei 2012

TIM MEDIS DAN MASALAH CEDERA


Cedera adalah hantu yang ditakuti oleh setiap pesepakbola internasional. Banyak contoh pemain sepakbola yang dikarenakan cedera pada saat bermain atau berlatih, harus pensiun dini dari persepakbolaan. Sebut saja Owen Hargreaves akibat cedera lutut, harus pensiun dini dari sepakbola. Begitu pun Sebastian Deisler yang harus pensiun di usia 27 tahun karena cedera ligamen, dan Marco Van Basten di usia 29 tahun. Cedera yang parah maupun ringan kadang turut mengganggu performa tim. Apalagi beberapa pemain penting harus cedera dalam waktu bersamaan.

Prof Dr. Roberto Delsignore dan Ghirardi

Hal ini menjadi pusat perhatian Parma, sehingga menyusun ulang Staf Medis di tahun 2011. Staf Medis Parma menjadi penanggungjawab tim dalam menentukan Fit ata Unfit nya seorang pemain, memeriksa kebugaran pemain, menentukan pola diet pemain, menjaga kebugaran,  menjalankan prosedur pengobatan dan pemulihan pemain yang terbelit cedera. Berikut adalah sebagian Tim Medis Parma


Prof. Dr.Roberto Delsignore dan Dr. Andrea D’Alessandro



1. Kepala staf medis : Profesor di bidang Kedokteran Olahraga, Prof. Dr.Roberto Delsignore
2. Dokter Utama, Koordinator Staf Medis : Dokter spesialis olahraga dan rehabilitasi, Dr. Andrea D’Alessandro.
3. Dokter Kedua : Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Kardiovaskular,  Dr. Rafaelle Ballini
4. Spesialis Kedokteran Fisik : Dr. Alberto Dardani dan Dr. Giuseppe Campo
5. Spesialis Bedah Ortopedi : Dr. Francesco Pogliacomi dan Dr. Salvatore Minnella
6. Pelatih Fitness : Giovanni Andreini dan Niccolo Prandelli (Bergabung sebagai Pelatih Fitnes yang diberangkatkan menyertai Tim Italia dalam EURO 2012)
7. Ahli Pijat : Corrado Gatti
8. Fisioterapis : Giorgio Balotta (Bergabung sebagai Fisioterapis yang diberangkatkan menyertai Tim Italia dalam EURO 2012) dan Andrea Zoppi
9. Terapis Rehabilitasi : Michele Toma


Dr. Andrea D'Alessandro
Beberapa Nama Pemain Parma yang pernah terbelit dengan mengalami Cedera:
1. Nicola Pavarini : Cedera Mata Kaki (7 hari), Masalah Punggung (7 hari)
2. Antonio Mirante : Cedera Otot Kaki (13 hari), Cedera Sendi Lutut (14 hari) dan Patah Jari tangan (2 bulan 4 hari)
3. Gabriel Paletta : Cedera betis (15 hari)
4. Stefano Morrone : Trauma Kepala (6 hari)
5. Danielle Galoppa : Operasi Lutut (3 bulan), Masalah otot (20 hari), Masalah Otot quadriseps (10 hari)

6. Sebastian Giovinco : Masalah Lutut kaki (3 bulan)
7. Rafaelle Palladino: Masalah Lutut (1 bulan), Masalah Otot kaki (2 bulan), Masalah mata kaki (2 bulan), Masalah pergelangan kaki (2 bulan). Merupakan pemain yang selama di Parma, paling sering cedera, sehingga jarang turun dalam laga Parma.
8. Sergio Floccari : Cedera siku (10 hari)
9. Jaime Valdes : Masalah selangkangan (6 hari)
10.Sotiris Ninis : Cedera Mata Kaki (1 bulan), Putusnya ligamen Cruciata (Ligamen di Lutut) selama 5 bulan, dan terakhir Patah tulang hidung selama 5 hari sebelum hijrah ke Parma.

Musim depan merupakan tantangan bagi Parma untuk menjaga kebugaran pemain dan menerapkan pelatihan fitnes dan teknik yang tepat untuk mencegah terjadinya cedera pemain. Pemain-pemain vital seperti Mirante, Giovinco dan Ninis yang seringkali menderita cedera berkepanjangan layak diberikan predikat 'aware' oleh para staf medis Parma. Moga-moga ke depan, cedera tidak lagi menjadi masalah yang menghantui pemain Parma.

Rabu, 30 Mei 2012

HEBOH SKANDAL PENGATURAN SKOR

Dunia persepakbolaan Italia kembali diguncang isu tak sedap. Belum pulih luka skandal calciopoli yang meluluhlantakkan kehormatan sepak bola Italia, kini Negeri Pizza tersebut kembali diterpa isu serupa tapi tak sama, skandal judi.

Sebenarnya permasalahannya terletak pada keuntungan yang didapat oleh bandar judi. Dengan melakukan pengaturan skor, maka sedianya jumlah taruhan menjadi komoditas yang menguntungkan bandar judi. Alhasil dibuatlah segala cara agar tujuan tersebut tercapai dengan perhitungan cermat terhadap hasil akhir pertandingan, maka keuntungan terbesar akan jatuh ke tangan mafia bandar judi.

Berbeda dengan skandal calciopoli 2006 lalu yang hanya melibatkan jaringan mafia Italia dan banyak melibatkan klub Serie B, skandal kali ini ternyata berafiliasi dengan jaringan mafia internasional. Skandal ini terbongkar ketika Wilson Raj, seorang warga Singapura keturunan India, ditangkap oleh Kepolisian Finlandia, Februari lalu akibat pengaturan skor di persepakbolaan Finlandia. Wilson Raj saat ini mendekam di penjara Finlandia akibat perbuatan itu.

Hasil investigasi menyeluruh terhadap kasus Raj ini kemudian memunculkan nama warga negara Singapura, Tan Seet Eng yang diklaim sebagai “Singapore leader”. Tan Seet Eng disinyalir sebagai penyandang dana utama skandal pengaturan skor di Serie A, Serie B, serta beberapa pertandingan sepak bola internasional lainnya, seperti Nigeria versus Argentina dan Bahrain versus Togo. Nama Tan Seet Eng itu pun juga ditemui di dalam direktori telepon genggam Raj dan 50 warga negara Singapura lainnya.

Tan Seet Eng, yang kerap disebut dan diyakini sebagai otak dari skandal pengaturan skor yang dijalankan oleh sindikat kriminal Asia Tenggara. Ekspansi skandal pria 47 tahun itu ternyata tidak sebatas di Italia saja. Berdasarkan hasil investigasi, ekspansi skandal yang dilakukan oleh Tan Eeng Set ternyata menembus Finlandia, negara-negara di kawasan Baltik, Afrika, China, dan Amerika Selatan. Interpol memperkirakan keuntungan bersih bisnis kotor Tan Eeng Set dapat mencapai 90 miliar Dollar Amerika Serikat per tahun alias Rp 841, 121 triliun. Fantastis!

Berdasarkan keterangan Tribunnews, Kasus pengaturan skor itu diduga melibatkan dua pemain sepak bola ternama Italia dan lima warga Hongaria yang merupakan anak buah Tan Eng Seet. Kapten Lazio, Stefano Mauri, telah ditahan polisi untuk selanjutnya akan dimintai keterangan oleh Pengadilan Wilayah Cremona mengenai kasus Calcioscommesse. Selain Mauri, nama tenar lain yang ikut ditahan adalah mantan pemain Genoa, Omar Milanetto.Berdasarkan laporan La Stampa, Mauri dan Milanetto dikenai tuduhan terlibat dengan organisasi kriminal yang bertujuan untuk melakukan penipuan olah raga.Penyidik menduga, Kedua pemain itu telah mengatur hasil akhir sebuah laga dengan menerima imbalan uang dalam jumlah tertentu. Selain Mauri dan Milanetto, lima warga Hungaria juga  ikut ditahan. Lima orang ini kaki Tan Eng Seet, yang sudah diincar sejak Desember 2011.Kelompok Hungaria ini adalah grup mafia baru menggantikan kelompok sebelumnya yang telah ditangkap oleh pihak kepolisian karena memanipulasi pertandingan sepak bola di Italia.

Penyidik masih menyimpan nama lain yang diduga terlibat dalam kejahatan ini dan hanya tinggal menunggu waktu saja untuk ditahan. Jika Mauri terbukti bersalah, Lazio bisa terkena imbas pengurangan poin di Serie A. Posisi Gli Aquilotti di Liga Europa musim depan akan digantikan rival sekota, AS Roma.

Beruntung pemain Parma sejauh ini tidak ada yang diduga terlibat dalam pengaturan skor seperti ini.  Dan semoga sepakbola Italia akan menjadi lebih baik dan lebih aman ke depannya. Tidak berada dalam genggaman para mafia pengatur skor yang dapat merusak citra dan menodai fairplay.

KEBANGKITAN FINANSIAL PARMA

Sepakbola adalah olahraga yang benar-benar menjelma menjadi industri yang dihiasi dengan geliat transfer pemain di setiap bursa. Kekuatan klub juga sebanding dengan kualitas pemainnya. Namun tidaklah mudah menjaga kekuatan klub karena sulit untuk mempertahankan pemain bintang di tengah status finansial klub yang buruk. Hal ini pernah dirasakan oleh Parma.

Oleh karenanya, setelah mengenal sejarah Parma, maka kali ini kami mengajak para pembaca mengenal keadaan finansial klub. Tentunya jangan membandingkan dengan klub-klub megabintang Eropa lainnya. Karena tak seperti dulu saat masih dipegang oleh Parmalat, raksasa produk olahan susu yang menggelontorkan budget fantastis untuk membeli pemain sehingga Parma menjadi Magnificient Seven dan disegani di level Eropa, saat ini Parma adalah klub yang tengah bangkit dari sisi finansial, semenjak kebangkrutan Parmalat.

Wikipedia melaporkan bahwa di 2001, beberapa divisi baru Parmalat justru menciptakan kerugian besar dan hutang yang menumpuk. Puncaknya di 23 Desember 2003, catatan keuangan Parmalat dinyatakan tidak sesuai dengan yang sebenarnya, keesokan harinya Parmalat dinyatakan bangkrut dengan catatan hutang yang sebenarnya mencapai 121 trilyun Rupiah (Dalam artikel ini semua mata uang asing telah dikurs kan dalam Rupiah untuk memudahkan pembandingan) .Proses pengadilan berjalan hingga 2009. Menyeret petinggi Parmalat dan bahkan Tanzi sang CEO dituntut hukuman penjara atas kasus penipuan dan money laundry.

Hal ini turut memukul kemampuan finansial Parma. Musim 2003/2004 adalah kali terakhir kita melihat logo Parmalat menghiasi kostum Parma. Selanjutnya musim 2004/2005 , hanya Champion yang menghiasi jersey dan perlengkapan pemain Parma.

Enrico Bondi
Tahun 2003 s.d. 2006 Parma bahkan harus menjual  pemainnya hingga mencapai 2 Trilyun Rupiah. Fabio Cannavaro, Marco Di Vaio, Alberto Gilardino,  Mathias Almeyda, Adriano, Adrian Mutu, Mateo Brighi, dan Evanilson adalah pemain berharga yang harus dilepas. Prestasi Parma pun ikut melorot, meski sempat berada di peringkat 5 untuk musim 2002/2003 dan 2003/2004. Akhirnya Parma mulai keluar dari il Sette Magnifico dengan menempati urutan 18 di musim 2004/2005 dan harus play off untuk tetap di Serie A. Berlanjut urutan 11 di musim 2005/2006, kemudian berkat 'hadiah' kasus Calciopoli, Parma lolos ke UEFA Cup 2006/2007 meski harus berakhir di peringkat 13 Serie A.

Keadaan finansial Parma mulai bangkit di 24 Januari 2007 saat Eventi Sportivi , S.p.A. mengambil alih kepemilikan Parma. Dan Tomasso Ghirardi, menjadi Presiden Parma dengan kepemilikan saham sebanyak 70% di Eventi Sportivi, S.p.A. setelah membeli Parma dari 'caretaker' Enrico Bondi seharga hanya sekitar 36 milyar Rupiah. Di lima tahun kepemimpinannya (2007-2012), diperkirakan Ghirardi telah menginvestasikan 360 Milyar Rupiah di Parma. Ditambah pengembangan kompleks pelatihan Collechio sebesar 78 Milyar Rupiah sebagai komitmen terhadap perbaikan infrastruktur dalam rangka meningkatkan nilai tambah pemain inti dan pemain muda Parma.

Tomasso Ghirardi
Berikut jajaran Direksi Parma:
President: Tommaso Ghirardi
Managing director: Pietro Leonardi
Technical director: Antonello Preiti
Club secretary: Alessio Paini
Team manager: Alessandro Melli

Di 27 Februari 2012, Parma mengumumkan pendapatan gross nya mencapai 1 Trilyun Rupiah untuk musim 2010/2011 yang berakhir 30 Juni 2011. Pendapatan ini meningkat 6% dari musim sebelumnya. Penjualan pemain seharga 0,4 Trilyun Rupiah atau meningkat 7,2% dari tahun sebelumnya. Keuntungan setelah dipotong pajak meningkat menjadi 8,4 Milyar Rupiah. Padahal tahun sebelumnya tercatat kerugian sekitar 29 Milyar Rupiah. Passiva berkembang sebesar 1,5% menjadi 1,4 Trilyun Rupiah. Asset neto berkembang sebesar 125% menjadi 0,35 Trilyun Rupiah. Hal ini belum ditambah pendapatan tiket , siaran TV, pemain pinjaman dan lainnya. Bahkan Pietro Leonardi sempat berucap bahwa penjualan pemain di Januari 2011 akhirnya berhasil menutup kehancuran finansial selama satu musim Parma terdegradasi ke Serie B.

Untuk transfer Pemain 2011/2012, Parma mengucurkan dana  120 Milyar Rupiah. Hal ini dapat tertutup dengan nilai penjualan pemain yang mencapai 220 Milyar Rupiah. Sebagai perbandingan, Juventus di tahun yang sama mengeluarkan 1,2 Trilyun Rupiah untuk pembelian pemain dan 230 Milyar Rupiah untuk penjualan pemainnya. Sementara Bologna mencapai 208 Milyar Rupiah dengan penjualan pemain mencapai 254 Milyar Rupiah. Dibanding kedua klub tadi, terutama Bologna, tentunya Parma masih unggul dari sisi efisiensi mengingat hasil akhir Serie A musim 2011/2012.

Parma mendapat predikat 14 klub berpendapatan tertinggi di Serie A setelah mengantongi 0,4 Trilyun Rupiah dari Pendapatan Non Transfer di musim 2009/2010. Selain itu Klub juga berpredikat 11 Klub pembayar gaji pemain tertinggi di Serie A yang keseluruhan 0,27 Trilyun Rupiah pertahun untuk 27 pemain.

Ennio Tardini
Untuk infrastruktur, Presiden Parma memiliki rencana membeli Stadion Ennio Tardini dalam waktu dekat. Sekaligus sebagai investasi yang dapat membantu mengangkat keadaan finansial Parma. Di samping itu, perencanaan perluasan Stadion pun akan direalisasikan. Ke depannya I Tardini direncanakan berkapasitas 30000 tempat duduk dengan perkiraan dana masih dalam perhitungan. Plus renovasi tinggi sandaran bangku yang akan diubah menjadi 30 cm sesuai standar UEFA (saat ini hanya setinggi 15 cm sehingga Ennio Tardini tak bisa dipakai di ajang Eropa) yangmembutuhkan dana sekitar 18 Milyar Rupiah.

Demikian kira-kira gambaran keadaan finansial Parma saat ini. Semoga Parma tidak terjatuh kedua kalinya.

Forza Parma!

Published with Blogger-droid v2.0.4

Selasa, 29 Mei 2012

NINIS, SATU LAGI PUNGGAWA PARMA DI EURO 2012

Mungkin ia baru saja ditransfer resmi oleh Parma, namun kiprahnya di persepakbolaan Yunani tak usah diragukan lagi. Ia kemungkinan menjadi transfer terbaik Parma musim ini bila tidak terkena cedera nantinya.

Akhirnya pelatih Yunani, Fernando Santos pun mengumumkan 23 nama pemain yang membela Yunani di Euro 2012. Dan kita sudah bisa menebak. Ya, Sotiris Ninis pun dipanggil ke timnas. Akhirnya, selain G10, kita akan melihat satu lagi penampilan pemain Parma di Euro 2012, sebelum membela Parma di musim 2012/2013. Ini dia daftar namanya:

Penjaga Gawang: Costas Chalkias (PAOK Salonica),Michalis Sifakis (Aris Salonica), Alexis Tzorvas (Palermo)

Bek: Avraam Papadopoulos (Olympiakos Pireaus), Sokratis Papastathopoulos (Werder Bremen), Vassilis Torosidis (Olympiakos Pireaus), Jose Holebas (Olympiakos Pireaus), Stelios Malezas (PAOK Salonica), Yiannis Maniatis (Olympiakos Pireaus), Giorgos Tzavellas (Monaco), Kyriakos Papadopoulos (Schalke)

Gelandang: Yiannis Fetfatzidis (Olympiakos Pireaus), Grigoris Makos (AEK Athens), Costas Katsouranis (Panathinaikos), Giorgos Fotakis (PAOK Salonica), Costas Fortounis (Kaiserslautern), Giorgos Karagounis
(Panathinaikos), Sotiris Ninis (Parma)

Penyerang: Giorgos Samaras (Celtic), Dimitris Salpigidis (PAOK Salonica), Costas Mitroglou (Olympiakos Pireaus)

Selamat berjuang Ninis! Kami mendukungmu! Bikin Polandia, Rusia dan Ceko gak berkutik!


Published with Blogger-droid v2.0.4

G10 BATAL BERLAGA DI TARDINI

Kabar duka datang dari Emilia Romagna, gempa datang lagi mengakibatkan kerugian materi dan korban jiwa.

Laga uji coba antara Timnas Italia kontra Luksemburg dipastikan batal. Gempa yang melanda di kawasan Modena menjadi alasan pembatalan laga ini.

Laga pemanasan Timnas Italia kontra Luksemburg sedianya akan digelar di markas Parma di Stadion Ennio Tardini, Rabu (30/5/2012) dini hari nanti. Laga ini sedianya digelar sebagai pemanasan jelang tampil di Euro 2012, Polandia-Ukraina.

Akan tetapi, laga uji coba tersebut terpaksa dibatalkan. Langkah ini diambil Federasi Sepakbola Italia (FIGC) karena terjadi gempa di kawasan Modena, atau berada di utara kota yang cukup dekat dengan Ennio Tardini. Sebagaimana dikutip Football-Italia, Selasa (29/5/2012), gempa berkekuatan 5,8 skala richter mengguncang kawasan Modena di Utara Italia, Selasa pagi tadi waktu setempat.

Dikabarkan kantor berita Italia, ANSA, gempa ini memakan satu korban tewas dan sejumlah korban lain terluka karena tertimpa reruntuhan. Pembatalan ini sebagai bentuk simpati kepada korban gempa. Gempa ini juga kabarnya dirasakan para punggawa Italia yang tengah sarapan di Hotel. Namun, untungnya semua punggawa Italia dan staff kepelatihan selamat dari gempa ini. Setelah laga resmi dibatalkan, pelatih Cesare Prandelli langsung membawa anak asuhnya kembali ke markas latihan di Coverciano, sore hari waktu setempat.

Dengan pembatalan laga ini, maka Italia hanya menyisakan satu laga uji coba sebagai ajang pemanasan terakhir sebelum harus berhadapan dengan Spanyol, Kroasia dan Republik Irlandia di Grup C. Di laga uji coba terakhirnya, skuad La Nazionale akan berhadapan dengan kontestan Euro lainnya, Rusia pada 1 Juni mendatang. Meskipun kali ini kita tak dapat menyaksikan G10 berlaga di Ennio Tardini, namun duka cita kami untuk Italia. Semoga semua dapat mengambil hikmah dengan keadaan ini.

Ayo G10 Buktikan saat menghadapi Rusia nanti!!

Published with Blogger-droid v2.0.4

G10 BERLAGA DI ENNIO TARDINI

Akhirnya Cesare Prandelli mengumumkan 23 nama pemain yang akan membela Italia di ajang Piala Eropa 2012. Tugas perdana mereka adalah menumbangkan Luxembourg di Kandang kita Ennio Tardini. Berikut nama pemain tersebut


Kiper: Gianluigi Buffon (Juventus),
G10 tampil bersama Italia di EURO 2012
Morgan De Sanctis (Napoli),Salvatore
Sirigu (Paris St. Germain);


Bek: Ignazio Abate (Milan), FedericoBalzaretti (Palermo), Andrea Barzagli (Juventus), Leonardo Bonucci (Juventus),
Giorgio Chiellini (Juventus), Christian
Maggio (Napoli), Angelo Obinze
Ogbonna (Torino), Andrea Ranocchia (Inter);


Gelandang: Daniele De Rossi (Roma), Alessandro Diamanti (Bologna), Emanuele Giaccherini
(Juventus), Claudio Marchisio (Juventus), Riccardo Montolivo (Fiorentina), Thiago Motta (Paris St.
Germain), Antonio Nocerino (Milan), Andrea Pirlo (Juventus);


Penyerang: Mario Barwuah Balotelli (Manchester City), Fabio Borini (Roma), Antonio Cassano (Milan),
Mattia Destro (Siena), Antonio Di Natale (Udinese), Sebastian Giovinco (Parma)
Sepertinya Prandelli harus menurunkan Giovinco sejak menit awal, mengingat laga kali ini berlangsung di Ennio Tardini, 'rumah' yang membesarkan namanya selama ini.


Selamat berlaga G10! 

Published with Blogger-droid v2.0.4

Senin, 28 Mei 2012

PROFIL GIOVINCO : THE ATOMIC ANT

Jika anda tifosi Parma , tentu mengenal siapa dia. Ya benar, dia adalah Sebastian Giovinco. Pemain yang saat ini berusia 25 tahun telah menjadi pemain bertalenta hebat yang sangat berbahaya bagi lini belakang lawan. Pernah berposisi sebagai attacking midfielder dan second striker, ia dikaruniai skill olah bola , tendangan akurat, kecepatan yang mengagumkan, dan ditambah finishing yang tenang. Tak heran ia menjadi top skorer Parma musim 2011/2012. Karirnya tidak terjadi secara instan, namun membutuhkan perjuangan yang panjang. Ia dilahirkan di Turin, kemudian memulai berlatih sepakbola di akademi muda Juventus saat berusia 9 tahun bersama adiknya , Giuseppe Giovinco. 

Gio di Primavera
Skillnya telah terlihat dari kecil. Penampilannya selalu impresif bersama tim muda Juventus. Staminanya juga termasuk di atas rata2 pemain sebayanya. Selama 9 tahun ia mengasah bakat dengan baik. Hingga di tahun 2005-2006 ia bersama timnya Juventus Primavera berhasil menjuarai Liga Primavera, Coppa Italia dan Supercoppa Italia Primavera.

Di 12 Mei 2007 ia memulai debutnya di Serie B bersama Juventus dan berhasil memukul Bologna 1-0. Selang 2 bulan , ia dipinjamkan ke Empoli agar siap menjadi starting line up. Penampilannya di Serie A tidak mujur karena Empoli terdegradasi ke Serie B. Meski begitu ia sempat mencetak 6 gol dan 4 assist untuk Empoli dan menjadi perhatian media massa karena penampilannya yang ciamik.

Gio saat memperkuat Empoli
Juni 2008 ia dipanggil kembali oleh Juventus. Ia kembali menjadi pemain cadangan hingga di bulan September mendapat kesempatan turun. Kesempatan ini pun tak disia siakan dengan umpan matang yang ia sodorkan ke Amauri untuk membuat satu-satunya Gol melawan Catania. Karena pergantian pelatih dan pola permainan, ia tak kunjung mendapat tempat utama. Hingga April 2009 ia harus beristirahat karena cedera lutut.

Di sinilah manajemen Parma melihat peluang manis. Parma mulai mendekati agen Giovinco. Sampai di Agustus 2010, Parma berhasil meminjamnya dari Juventus dengan opsi setengah kepemilikannya bisa didapat oleh Parma.

Giovinco menemukan jalan yang tepat di sini. Parma menjadikannya tumpuan serangan. 12 September 2010 ia menciptakan gol pertamanya buat Parma melalui free kick. Fans Parma pun mengelu-elukannya saat Parma berhasil membantai Juventus di kandangnya sendiri 1-4. Ia mencetak 2 gol di pertandingan itu.

Ia mengakhiri 2010/2011 dengan 32  penampilan 7 gol dan 6 assist bersama Parma.

Tanpa pikir panjang, Ghirardi akhirnya membeli separuh hak kepemilikan Gio seharga 3 juta dolar.

Dan tentunya kita semua tahu betapa briliannya ia menjadi second striker di musim 2011/2012 bersama Parma. Postur kecil (164 cm) namun berkecepatan dan tekhnik tinggi membuatnya dijuluki "The Atomic Ant". Ia mencetak 15 gol dan membawa Parma menang 7 kali beruntun.

Sang pelatih Roberto Donadoni pun memujinya: "Dia adalah pemain dengan kualitas yang absolut. Saya berterima kasih telah diberi kesempatan untuk melatihnya. Dia benar2 membuat perkembangan yang signifikan, bahkan dapat menjadi lebih baik di masa mendatang. Anda belum bisa menilai bahwa ini adalah kemampuan maksimalnya. Teman2 setim juga layak mendapat apresiasi karena turut membantu peningkatan performa Gio, karena telah menempatkannya pada posisi di mana ia dapat memberi yang terbaik bagi Parma."

Alhasil harganya melonjak di bursa transfer pemain. Dan berbagai klub berusaha mendapatkannya. Manchester City, Barcelona, PSG, dan Rubin Kazan mencoba untuk mendapatkan jasanya. Dan tim nasional Italia di bawah asuhan Cesare Prandelli pun memanggilnya untuk berlaga di Euro 2012. Hal yang tak ia dapatkan di musim suramnya dulu bersama Juventus.

Ghirardi berucap: " Ia berhak dihargai seperti Javier Pastore dan Alexis Sanchez saat dtransfer keluar. Javier Pastore dibeli PSG dengan harga 43 juta euro dari Palermo. Dan Sanchez dibeli Barcelona dari Udinese seharga 37,5 juta euro. Jadi Gio berharga 40 juta euro." Wah fantastis! Dari harga 3 juta euro melonjak menjadi 40 juta dalam waktu setahun! 


Memang hebat daya magis Seba bagi Parma! Di tengah ketidakpastian mendapat posisi utama bila ia kembali ke Juventus, Giovinco masih bimbang untuk bertahan di Parma musim depan. Padahal semestinya ia melihat bahwa dengan bertahan di Parma maka peluang di masa depan akan lebih terbuka.

PARMAGIANI INDONESIA


Untuk teman-teman sekalian kali ini saya mempostingkan mengenai alamat wadah Fans Parma di Indonesia.

Seperti yang sudah saya tulis di postingan sebelumnya, fans Parma yang geliatnya mulai terlihat ke permukaan dan berskala nasional adalah Parmagiani Indonesia.

Teman-teman sekalian dapat mengikuti postingan dan forum kita di Kaskus, Facebook, Twitter dan web resmi yang masih 'underconstruction'.

Bagi yang berminat gabung dan terdaftar secara nasional sebagai Fans Parma atau Parmagiani Indonesia silakan klik situs resmi Parmagiani Indonesia untuk mengisi formulir pendaftarannya di website ini


Mari kita bergabung dan bersilaturahmi, mempererat tali persaudaraan sesama Fans Parma ^_^
Atau anda dapat membaca artikel berikut Membership Parmagiani Indonesia

Beberapa hari ini Kaskus berganti domain dan menjadi kaskus.com atau kaskus.co.id, oleh karenanya untuk membuka alamat postingan di forum Parmagiani Indonesia kita harus membukanya melalui kaskus.com atau kaskus.co.id , silakan klik di bawah ini untuk membuka forum bertajuk: FC PARMA ~ ★●★ Boys Parmagiani Kaskus ★●★ ~ 2012/2013 ★●★ ~ Uniti Si Vince Sempre - Kaskus - The Largest Indonesian Community


Berikut adalah forum yang juga dapat dikunjungi. Silakan melihat-lihat:

Fans Page Facebook: Parmagiani Indonesia


Twitter : @Parmagiani

Dan tentunya terus pantau Blog ini untuk mendapat informasi terbaru mengenai Parma, klub kebanggaan kita semua ^_^

Forza Parma !!!

Published with Blogger-droid v2.0.4

SEPAKBOLA DI BAWAH PENGARUH UANG DAN POLITIK

Kali ini saya hanya ingin mengajak pembaca sekalian untuk merenungi tentang Kompetisi sepakbola di bawah pengaruh uang dan politik.


Saya tak hendak menyalahkan siapapun atau berusaha mendeskreditkan siapapun dalam hal ini.

Menurut saya sih sudah menjadi rahasia umum bahwa kekuasaan politik dan uang adalah hal yang sejalan. Kemudian sepakbola adalah industri hiburan masif yang menyedot jutaan 'simpatisan' secara regional ataupun nasional. Hal ini berarti juga cerminan 'suara rakyat'.

Dan dengan uang dan kekuasaannya, politikus mampu berbuat 'apa saja' dan 'paling lumrah' adalah dengan menguntungkan atau mengutamakan orang2 terdekat atau simpatisan terdekat atau kepentingan terdekatnya dimana orang lain tak bisa berbuat apa apa melawannya. Atau dengan 'uang' menyulap yang tidak bisa menjadi bisa atau tidak mungkin menjadi sangat mungkin. Hal seperti itu bisa saja terjadi. Akan tetapi berdampak buruk apabila si klub sepakbola mengikuti ajang internasional yang tidak dapat 'dikontrol' olehnya karena berada di luar kewenangan dan jangkauannya.

Alhasil 'juara nasional karbitan' tadi gak akan bisa berbuat banyak di kompetisi internasional yang harusnya menjadi ajang pembuktian dan kompetisi berdasarkan prestasi. Dan buruknya bakal meluas ke seluruh negara di mana tiket ke kompetisi internasional akan  berkurang akibat jeleknya performa tim yang lolos. Bila yang menjadi tujuan adalah gelar dan gelar, maka jalan pintas pun menjadi 'dilazimkan'. Harusnya kualitas dan laga yang kompetitiflah yang dituju. Harusnya 'uang' dan 'kekuasaan' tak berhak menjadi indikator 'mutlak' kesuksesan klub sepakbola.

Mari kita dukung niat memperbaiki iklim dan kompetisi sepakbola yang fair play di dalam dan di luar lapangan!




 Hidup Fair Play! Forza Parma!

Published with Blogger-droid v2.0.4

Minggu, 27 Mei 2012

KABAR TRANSFER PARMA (2)

Isu Transfer Perburuan Pemain Parma di akhir bulan Mei 2012



Parma kembali mengejar Jeremy Perbet , Striker berkebangsaan Prancis yang saat ini membela Klub Mons dari Belgia. Parma harus bersaing dengan Wolfsburg dan VFB Stuttgart. Saat ini diperkirakan harga Perbet hampir mendekati 3 juta euro dikarenakan persaingan klub sangat ketat dalam memperebutkannya.

Gonzalo Mastriani  Striker berusia 20 tahun yang memperkuat Cerro Uruguay kian mendekat ke Parma. Striker bertinggi 180 cm ini memang sangat butuh pengalaman bermain. Itali dan Parma merupakan tempat yang tepat baginya untuk mengasah bakat. Ia berharga 500rb euro.


Parma juga dikabarkan membidik Afriyie Acquah, pemain berkebangsaan Ghana berusia 20 tahun dengan postur 180 cm dan berposisi sebagai pemain tengah yang mimiliki tipikal pejuang. Sebelumnya ia bermain untuk Palermo. Ia berbanderol 2-3 juta euro.
Di musim 2011/2012 ia tampil sebanyak 23 kali membela Palermo. Ia terkenal sebagai pemain tengah dengan kemampuan mengatur serangan dan bertahan sama baiknya.
Kabar transfer juga kembali datang dari Amerika latin, kali ini Alexis Rolin , center back berusia 23 tahun dari Uruguay yang saat ini menjadi pemain Nacional Montevidio . Musim ini dia bertanding sebanyak 33 kali untuk timnya mencatat 2 gol dan 1 assist, serta memperkuat timnas Uruguay U23. Ia berbanderol 600rb-1 juta euro.

Dari info transfer sebelumnya di sini maka total bidikan pemain Amerika latin oleh Parma sebanyak 4 pemain : McEachen yang telah dimiliki Parma, Mastriani, Ampuero dan Rolin.

Artinya tidak mungkin kesemua pemain tadi bisa dimiliki Parma, karena jatah tiap musim hanyalah 2 orang pemain non uni eropa yang tidak bermain di Italia. Artinya setelah Emilio MacEachen maka hanya tersisa 1 lagi pemain non uni eropa yang tidak bermain di italia yang bisa ditransfer dan dimainkan.

Mari kita tunggu Calciomercato bulan Juni mendatang dan melihat perkembangannnya.

Forza Parma.

Published with Blogger-droid v2.0.4

KEUNIKAN SEPUTAR PARMA

Untuk menjawab permintaan dari komentar postingan sebelumnya, ane sengaja membuat postingan tentang Keunikan seputar Tim Parma. Selamat membaca agan2 semua...


1. Gianluigi Buffon awalnya direkrut Parma tahun 1991 sbg gelandang, tak sengaja menjadi kiper pengganti ketika 2 kiper utama cedera tahun 1995 saat dia berusia 17 tahun. 


2. Tidak akan ada pemain Parma yang mengenakan nomor punggung 12. Hal ini dikarenakan nomor punggung itu disimbolikkan bagi Fans Parma sebagai pemain yang ke-12.


3. Lilian Thuram mantan libero parma di masa jaya adalah pemain yang paling setia terhadap klub yang dibelanya. Tercatat ia hanya 4 kali berganti klub.Yaitu 6 tahun bersama Monaco, 5 tahun bersama Parma, 5 tahun bersama Juventus sebelum akhirnya pindah ke Barcelona lebih dikarenakan calciopoli dan menghabiskan 2 tahun sebelum gantung sepatu karena menderita kelainan jantung.


4. Parma pertama kali memakai logo palang hitam dengan baju berwarna putih ketika terinspirasi oleh Juventus pasca perang dunia 1 yang saat itu menjadi tim kuat eropa. Namun saat kembali ke Serie A dan harus bertemu Juventus, ironisnya mereka sangat menampakkan rivalitas. Hal ini membuat mayoritas pendukung Parma menghendaki murni tak ada unsur putih dan palang hitam di kala itu. Dan berubah menjadi kuning dan biru murni.


5. Hernan Jorge Crespo adalah pemain legenda yang membangkitkan kepercayaan diri bagi Parma di 1996-2000. Uniknya , ia butuh waktu 10 tahun berkelana ke berbagai klub ternama Eropa sebelum kembali lagi ke Parma di 2010 untuk sekali lagi membangkitkan kepercayaan diri Parma pasca balik dari Serie B.


6. Mungkin pemain bintang yang paling unik adalah Johnnier Montano. Ia awalnya disebut sebagai rising potensial star saat di usia 15 tahun sudah membantu Tim Nasional Kolombia memenangi Coppa America. Ia terlebih dulu bersinar di tim muda Kolombia. Karenanya Parma membelinya. Di sinilah justru menjadi sebuah antiklimaks. Karena masalah kepribadian, ia gagal mendapat tempat utama dan dipinjamkan ke Verona di 2001-2002, sayangnya Verona degradasi. Selanjutnya pindah dipinjamkan ke Piacenza di 2002-2003 dan sialnya lagi, Piacenza degradasi. Di 2004 ia balik ke Kolombia dgn America de Cali kemudian berpindah ke Santa Fe, Al Wakra, Cortulua dan Sport Boys serta Alianza Lima. Berpindah ke 5 klub tersebut hanya dalam kurun waktu 4 tahun. Wah fantastis! Mungkin ia tipe yang cepat bosan.

Forza Parma !!!

Silakan beri komentar ya agan2 ^_^

Published with Blogger-droid v2.0.4